tahukah engkau, kawan? betapa bahagianya aku melihatmu di pelataran universitas itu . . . melihatmu mendiskusikan teori-teori yang belum aku mengerti. . . membaca buku-buku yang belum pernah aku baca. . . mendengar petuah-petuah yang belum pernah aku dengar. . . sesekali engkau mengernyitkan dahi, indah nian pemandangan itu bagiku, kawan . . . kita mempunyai mimpi -mimpi yang sama. jalan itu pun terbuka amat lebar untuk kita. namun, maaf kawan, aku tak bisa menemanimu menapaki jalan itu ! tentunya kau faham kawan. . . betapa rindunya aku berlama-lama duduk di perpustakaan itu. . . mentafakuri kompleksnya konsep relativitas umum dan binomial newton. . . menyelami dalamnya samudera sains hingga aku tak ingin lagi beranjak ke permukaan. . . betapa rindunya aku memutar otak serta memeras keringat untuk memecahkan soal-soal matematika terapan. . . seperti dulu, kawan ! namun ! tentulah kau mengerti, kawan. aku harus berhenti sejenak atau mugkin selaman