Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Aylan Al Kurdy

Saya kesulitan membayangkan bagaimana rasanya diteror di kampung halaman. Ditolak di negeri sebrang. Belum kering luka kita atas manusia perahu Rohingya. Ditambahkan lagi garam diatasnya. Atau bahkan cuka. Jika tidak terasa pedihnya, barangkali saraf nurani kita sudah mati. Imigran Syria yang didzalimi di kampungnya mencoba mencari daratan lain yang lebih teduh. Namun Uni Eropa menolak, tentu atas pertimbangan anggaran. Hanya Turki yang mau m enampung tanpa peduli apbn. Ini bukan tentang uang, ini tentang ukhuwah. Namun cerita menjadi tragis saat mereka terhuyung dilautan menuju negeri harapan. Entah tenggelam atau ditenggelamkan. Muhajir Syria itu akhirnya sampai juga di pesisir Turki. Meski tanpa nyawa. Salah satunya seorang bayi bernama Ailan Al Kurdy yang hari itu tertidur lelap terdampar di tepi pantai. Andai yang terdampar itu adalah Paus langka. Tentu akan banyak media dan aktivis satwa yang datang. Sayangnya yang tergeletak adalah anak muslim. Mestinya berbagai ke