Perempuan pertama yang saya kenal adalah ibu saya. Ia adalah sebenar-benar perempuan di mata semua anaknya. Bukan perempuan yang gila mode seperti iklan-iklan di televisi. Ia perempuan kuat dan tangguh. Bahkan suatu ketika mampu berperan sebagai ayah ketika ayah sudah menurun kesehatannya dan tak mampu lagi bekerja. Yang paling terakhir tidur namun justru yang pertama bangun. Pantang mengeluh dan satu lagi, penuh cinta. Ia rela mengorbankan apa saja demi anak-anaknya. Yang paling pertama menangis saat anak-anaknya tertimpa musibah. Yang paling terakhir menikmati saat keluarga kami mendapat hadiah.
Sebuah memoar di jalan ninja...