Langsung ke konten utama

Buat Manisku




Sejujurnya, tadinya akupun ingin duduk-duduk lewati sepanjang purnama denganmu, manisku....  
Menelusuri setiap jengkal demi jengkal taman bunga itu bersamamu.  

Tetapi semenjak ku lihat kakek 80 tahun masih saja memungut botol bekas di tong-tong sampah. semenjak kulihat seorang ibu menengadah sambil membawa anaknya yang masih merah di trotoar jalan namun sedikit yang merasa iba. Semenjak kudengar tangisan seorang anak pada ibunya sebab terlalu lama menahan lapar. Semenjak kulihat tatapan sendu putus asa para anak muda yang tak kunjung peroleh kerja. semenjak itu semua...




aku jadi malu....

Biarlah aku serahkan untuk mereka semua keringat, waktu, dan cintaku. Untuk orang-orang papa itu. meski mungkin tak cukup .....

tapi janganlah khawatir, manisku. Tetaplah disitu, aku tetap berjanji akan temuimu, namun mungkin bukan saat ini. tapi di Suatu hari saat peluhku sudah habis terkuras, saat waktuku sudah sampai batas.  
Sebab, aku tak ingin temuimu di planet yang sempit ini, di hidup yang terlalu cepat ini...

*gambar dari sini






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industrialisasi Tarbiyah

Awalnya saya hampir frustasi melihat kondisi proses tarbawi di kampus dewasa ini. Halaqoh yang mulai kering. Agenda mabit, tastqif, dauroh yang mulai sepi peserta. Saya punya keyakinan bahwa ini bukan karena ketidakpedulian kader pada agenda tarbawi. Tetapi karena kader tidak mampu untuk mengelola tekanan dari kampus khususnya. Tekanan atmosfer akademik beberapa tahun terakhir semakin tinggi. Sehingga waktu untuk agenda pendukung t arbawi kehilangan alokasinya yang cukup. Efektivitas-Efisiensi Apa yang menyebabkan daging ikan patin dari sungai Mekong Vietnam lebih murah dari Patin Jambal Indonesia? Jawabannya adalah karena Efektivitas-Efisiensi industri patin di vietnam lebih tinggi. Semua rantai produksi dipadatkan di sungai mekong. Dari pabrik pakan, keramba budidaya, sampai pabrik olahan patin semua di satu lokasi tepi sungai mekong. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan produktifitas naik. Hal ini juga yang bisa menjawab kenapa industri rumahan kalah bersaing dengan

Buat Ananda

Dakilah gunung tinggi manapun yang ananda damba: Mahameru, Kalimanjaro, atau Himalaya. Sampai suatu saat, ananda kan temukan puncak tertinggi itu justru saat kening ananda menyentuh tanah tempat kaki ananda berpijak, meski itu tempat paling rendah di muka bumi...

Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)

ilustrasi:kamifa.gamais.itb.ac.id Ust. Dedi Mulyono, tadi malam sampai berapi-api di Ruang Abu Bakar menyampaikan tentang Ruhiyah. Mari saya ceritakan. Tema mabit tadi malam adalah "Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)". Diawali dengan tilawah keroyokan hingga pukul 9.00. Awalnya Ust. Dedi memulai kalem, lalu kami dikagetkan dengan pancaran energinya yang ia Obral ke setiap ya ng hadir. Ia awali dengan surah Al Hasyr ayat 19,"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri sendiri. Merekalah Orang-orang fasik." Inilah urgensi Ruhiah. Jika kita lupa kepada Allah dengan meninggalkan amalan-amalan ruhiyah, hakikatnya kita lupa pada diri sendiri. Melupakan Allah adalah melupakan diri, begitu singkatnya. Karena syaitan selalu ada dalam hati setiap insan, jika ada yang ingat Allah maka si syaitan sembunyi ketakutan. sepertinya pikiran kita tak pernah kosong, jika kita tidak ingat Allah, m