Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Kerudung Cokelat-mu

gambar dari pixabay.com Mengingat kembali perjalanan pertemuan kita. Kita belum pernah bercakap. Bersetatap pun belum. Karena kau senantiasa menunduk. Lalu tersenyum. Manis. Manis sekali. Dan aku selalu gugup, selalu saja berkeringat saat kita berpapasan. Ah, gejolak masa muda. Mengalir begitu alami.

Belajar Ikhtiar dari Bunda Hajar

gambar dari zonapencarian.blogspot.com Ditengah terik padang pasir. Panas. Gerah. Di waktu lalu, di suatu tempat yang kini kita sebut Makkah. Ada suatu romansa bernada dilema. Ibrahim Alaihi salaam, mesti meninggalkan isterinya, Hajar dan anaknya yang masih merah: Ismail. Karena suatu alasan dan perintah Tuhannya. Meski Ibrahim berat. Meski hatinya tak kuat. Berkali-kali Hajar Menanyakan mengapa Ia dan anaknya ditinggal begitu saja di tempat yang tak ada penduduk selainnya. Tak ada tumbuhan serumputpun, hanya ada pasir sejauh mata memandang. Tapi Ibrahim hanya diam, dan tak kuasa menjawab. Hanya diam dengan tatapan yang begitu sendu. Nanar. Lalu muncul kalimat dari lisan Hajar yang begitu menyejarah,”Jika memang ini perintah Allah, maka tentu Allah tak akan pernah menyia-nyiakan kami!”. lalu, Akhirnya Ibrahim pergi meninggalkan mereka berdua dengan tanpa menengok kebelakang. karena ia tahu, ia takkan kuat meninggalkan mereka. Tapi Ibrahim pergi juga, hingga hilang dari pandangan