Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Sampai Puncak !

ilustrasi: qousa.wordpress.com Ini adalah cerita tentang salah satu sahabat terbaik saya. Bermula ketika dia berulang tahun. Tapi, saya melihat ada rona kegundahan di wajahnya. Memang kami jarang sekali bicara. Kami lebih sering saling diam. Tapi kami sama-sama tahu: hati kami saling bicara. Lalu saya memberanikan diri untuk berkata padanya, bukan ungkapan selamat ulang tahun, tapi tepatnya ungkapan duka. "Akh, saya turut berduka atas berkurangnya umur antum tepat satu tahun. Semoga sisa umur antum adalah hari-hari terbaik dan terindah dalam hidup antum. Dengan segenap kesadaran. Dengan sepenuh keberkahan" "Amiin, Jazaakallah Khairon katsir"katanya,"Ana minta bimbingan dan nasehat antum, akh. Hidup ini belum juga terasa ringan". Dan kalimat itulah yang membuat saya bingung. Dia yang prestasinya jauh di atas saya. Yang hapalan Qurannya jauh di depan saya. Lalu mengapa dia berkata seperti itu ?!

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Selalu Saja Kalah

sumber ilustrasi:akank-sutha.blogspot.com Kalah. Lagi-lagi kalah. bukan karena kau kuat lalu kau pasti menang. Tapi, selalu ada musuh yang untuk menaklukannya perlu sunyi yang panjang. Yang untuk menundukannya mungkin kau akan menelan pil paling pahit. musuhmu yang selalu ada bersama nafas dan langkahmu. Banyak orang berhasil menaklukan sebuah imperium, tapi sedikit untuk yang satu ini: DIRI SENDIRI !  Dan kau selalu kalah. Selalu saja. Suatu ketika, ingin kaulawan dirimu dengan segenap kemampuan. Tapi semangat itu pun padam juga. Seperti bara yang padam oleh air. Malah dirimu lah yang telah dikuasai nafsu bak ombak yang bergulung, kau tak akan mampu menahan terpaannya. mngkin ingin rasanya kau cambuk dirimu sendiri. tapi, selalu saja kau yang terlalu lemah. Terlalu sering kau berhadapan dengan dirimu sendiri, tapi selalu saja kau lunglai. Selalu saja kau kalah.

Tak Cukup Waktu

sumber: anneahira.com Pertemuan Itu teramat singkat, Tak mampu tuk menafsir senyum di rembulan wajahmu Tak sanggup tuk pecahkan sandi di ranumnya pipimu Tak berdaya tuk mengeja aksara di teduhnya tatapmu Tak cukup  tuk menerka gerimis yang menyapu keningmu Tak sampai tuk titipkan rindu di sela-sela bayangmu Jikalah lagi ada waktu bertemu, Aku akan. . . . . . . . .  . april, 2011 Pendaki Langit

Catatan di Akhir Masa Putih-Abu

sumber:Doc.Osis 2008-09 Bismillahirahmanirrahim . Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bapak kepala SMAN 1 Dukupuntang beserta jajarannya yang saya hormati, Bapak Ibu guru SMAN 1 Dukupuntang yang saya hormati, Dan Rekan-rekan seperjuangan yang saya cintai. Segala puja, puji, dan sanjungan hanyalah milik Allah SWT. Yang menciptakan malam dan siang, bumi dan langit, serta pertemuan dan perpisahan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW sang pembawa cahaya. 14 abad kita terpisah dengannya, namun terasa dekat di hati setiap muslim . Yang mudah-mudahan diteruskan kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya yang teguh memegang ajarannya hingga akhir. Amin. “Hiduplah sesuka hatimu, namun sesungguhnya kau akan mati. Cintailah siapapun yang kau sayangi, namun pasti kau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu sungguh kau akan dimintai pertanggungjawaban atasnya”(mutafaq alaih). Seti

Fenomena Pendidikan

karya: H.G CS* sumber:akhmadguntar.com Seiring sinar matahari yang terus berpijar Jatuh menerpa dedaunan nan hijau Kicau burung bersorak gembira menatap hamparan bumi persada Bukit gunung berbaris-baris menampakkan kegagahan Semilir angin bertiup sepoi mengusik, mengusir kegerahan Desir ombak bergulung menghempas kesunyian alam yang bisu Beriring senja semakin menghampiri dengan pasti keheningan malam pun menjelang Gemerlap bintang dan bulan menyapu kepekatan mengusir dinginnya malam Illahi….Rabbi……… Kami rengkuh semua pesonaMu Barisan bangunan kokoh menjulang tinggi menyapu ribuan hektar lahan Korban berjatuhan atas nama pembangunan Teknologi berkembang bagai jamur dikala hujan Suasana pendidikan pun semarak Sejenak ku terpanah, terperangah dan terengah-engah hah… Ketika tertatap anak – anak bangsa dengan berangan – angan fatamorgana Mereka terbuai dengan kemajuan teknologi Mereka biarkan kenikmatan menari – nari Mereka menggeliat dengan kenikmatan dunia M