Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Memaknai “Aku”

Biasanya jika tubuh ini penat. Mulai kehilangan gelora. Tulang-tulang serasa dipeloroti. Di jalan ini, biasanya aku berpuisi. . . Kupinjam puisimu Bang Chairil. “Aku” Mataku menyala. Teringat harga diri. Ya, kita tidak boleh berlindung di ketiak institusi, atau orang lain. Harusnya kita berdiri dengan sepenuh harga diri, di atas kaki kita sendiri. “Bukanlah pemuda”,begitu kata pepatah Padang Pasir,”yang mengatakan,’ini ayahku’, tapi pemuda adalah yang mengatakan,’inilah aku’.”

Kau kah itu, Layla?

"Seandainya Bidadari Syurga itu menempakkan dirinya," Kata Sang Nabi dalam riwayat Anas Bin Malik,"Maka cahaya wajahnya akan berpendar meliputi ruang antara langit dan bumi dan kerudung rambutnya lebih elok dari dunia dan segala isinya" ilustrasi:kalamku.wordpress.com Kau kah itu, Layla? Yang tertunduk penuh murung disitu Yang sesekali melempar lirik penuh sendu Apa itu, Layla? Yang mengalir syahdu di ranum pipimu Mengapa tidak segera kau seka? Andai saja tanganku sampai tuk menyeka wajahmu Layla, Adakah kau sepi? Aku pun... Tapi janganlah kau coba tuk turun Duniaku penuh busuk, Layla! Penuh bangkai! Tetaplah disitu, Layla! Jangan beranjak lagi! Biar aku yang datang pada satu waktu Jangan tanya kapan, Layla

Entah Dengan Apa

ilustrasi:bisnis-jabar.com Entah dengan apa kau buatku ingin menari. Menari itu mesti, katamu. Menarilah bagai pedang-pedang menghujam garang. menarilah Bak ombak gelombang pecahkan karang. Dan Menarilah seperti lambai daun dalam hela angin. Entah dengan apa kau buatku ingin menari. aku yang selalu ragu menghadap langit pelangi. Aku yang selalu takut menatap senja mentari. Tiba-tiba saja kau datang remas jantungku. Buatku ingin menari. Buatku ingin bernyanyi. 19 Feb 2012 Pendaki Langit

Sepucuk Surat dari Ibunda Guru

Assalamualaikum Wr.Wb. Tahun pendidikan 2008/2009 ini, Ibu memiliki 3 orang anak yang begitu Bu banggakan. Dengan sifat yang berbeda dan cara menyayangi Ibu yang berbeda pula yang membuat Ibu "Jatuh Cinta", Bahkan karena keinginannya untuk maju yang membuat Ibu  lebih semangat. Salah satunya adalah kamu, anakku...

Dan Izinkanlah Sahabatmu Ini Berkisah Tentang Liburannya

ilustrasi: 4.bp.blogspot.com Sengaja kata ‘saya’ diganti menjadi ‘sahabatmu’ agar lebih dekat dan tidak dirasa terlalu kaku. Tulisan ini berisi sepenggal episode liburan semester sahabatmu yang tentu sangat jauh bisa disebut liburan inspiratif. Mari kita mulai ceritanya. Dengan penuh antusias, sahabatmu beranjak dari kampus tercinta menuju kampung halaman tersayang. Bersama seorang kawan, sahabatmu bergegas menuju terminal untuk menumpang bis jurusan Cirebon. Tidak perlu kiranya sahabatmu ceritakan kisah tentang

Like Stars On Earth

Satu lagi film yang membuat saya termenung lama sekali. Taare Zameen Par atau versi luarnya dengan judul Like Stars On Earth. Tema besarnya adalah pendidikan. Pendidikan yang maknanya pun sedang dan akan terus coba saya pahami. Ishaan Nandkishore Awasthi. Itulah nama dari siswa kelas 3 SD yang dianggap idiot oleh semua orang bahkan oleh orang tuanya sendiri. Semua pelajaran nilainya nol besar. Bahkan, dalam salah satu ulangan matematika ia hanya menjawab 1 soal dan itupun salah. 3x9=....3 begitulah dia berpikir. Dalam menjawab soal itu imajinasinya malah telah sampai ke saturnus. Dia kesulitan merespon angka dan huruf. Sebelum dibaca, dia merasa huruf-huruf itu malah menari-nari. Jadilah buku sebagai musuh bebuyutan baginya.

Dalam Kenangan: Qinue

Dalam kenangan: Qinue Suatu saat nanti Jiwaku takkan lagi bercerita Ragaku takkan lagi terisi Tangisku takkan lagi ada Suaraku takkan lagi bergema Hidupku pun tak diakui lagi Tapi lewat surat ini kau takkan lagi sendiri Kau akan selalu terisi hingga patah hariku

Pena Patah

ilustrasi: amoviom.blogspot.com Tuhan, Engkau yang paling tahu Tentang wajah pendidikan negeri yang berdebu Tentang pena yang patah Tentang buku lusuh tak terjamah Entah dari mana angin ini berhembus Membawa mendung, mengundang badai

Ada Cahaya dari Aya Shopia

ilustrasi: archio-masterarch.blogspot.com Aya Shopia. Begitulah nama gereja itu dulu. Sebelum Sultan Muhammad Al-Fatih Murad menaklukan Konstantinopel 6 Abad yang lalu. Di hari penaklukan itu mereka Shalat Ashar di gereja itu yang serta merta merubahnya menjadi masjid. Namun, 5 abad kemudian, 1924, Masjid itu dijadikan museum. Ini terjadi karena Khilafah terakhir runtuh akibat gerakan sekularisasi Musthafa Kemal Attaturk. Peristiwa ini menjadikan Turki menjadi lebih sekuler dari negara asal tempat lahir paham sekuler tersebut. Aya Shopia kembali menjadi Masjid setelah kemenangan partai AK Parti (AKP) di Turki. sudah bisa ditebak jauh hari sebelum pemilu 12 Juni 2011 kemarin. Ini hanyalah ledakan dari akumulasi perjuangan panjang mereka. Usia perjuangan AKP sebenarnya tidak beda dengan usia Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Pengalaman jatuh bangun di luar dan di dalam pemerintahan membuat mereka matang. Dari partai inilah muncul seorang perdana menteri yang paling bersuara keras meng