"Seandainya Bidadari Syurga itu menempakkan dirinya," Kata Sang Nabi dalam riwayat Anas Bin Malik,"Maka cahaya wajahnya akan berpendar meliputi ruang antara langit dan bumi dan kerudung rambutnya lebih elok dari dunia dan segala isinya"
ilustrasi:kalamku.wordpress.com |
Kau kah itu, Layla?
Yang tertunduk penuh murung disitu
Yang sesekali melempar lirik penuh sendu
Apa itu, Layla?
Yang mengalir syahdu di ranum pipimu
Mengapa tidak segera kau seka?
Andai saja tanganku sampai tuk menyeka wajahmu
Layla, Adakah kau sepi?
Aku pun...
Tapi janganlah kau coba tuk turun
Duniaku penuh busuk, Layla!
Penuh bangkai!
Tetaplah disitu, Layla!
Jangan beranjak lagi!
Biar aku yang datang pada satu waktu
Jangan tanya kapan, Layla
Aku pun tak tahu
Siapkan saja air hangat
Barangkali aku kan datang membawa sembilu..
Kau masih disitu kan, Layla?
Untuk: laylaku, yang kini tengah termanggu di tepi telaga. Jannah.
Suatu sore, 21 Feb 2012
Pendaki Langit
Komentar
adakah dirinya disana?
di pucuk rindu jajaka cirebon?
hahaha
Tapi, terimaksih tanggapannya