Satu lagi film yang membuat saya termenung lama sekali. Taare Zameen Par atau versi luarnya dengan judul Like Stars On Earth. Tema besarnya adalah pendidikan. Pendidikan yang maknanya pun sedang dan akan terus coba saya pahami.
Ishaan Nandkishore Awasthi. Itulah nama dari siswa kelas 3 SD yang dianggap idiot oleh semua orang bahkan oleh orang tuanya sendiri. Semua pelajaran nilainya nol besar. Bahkan, dalam salah satu ulangan matematika ia hanya menjawab 1 soal dan itupun salah. 3x9=....3 begitulah dia berpikir. Dalam menjawab soal itu imajinasinya malah telah sampai ke saturnus. Dia kesulitan merespon angka dan huruf. Sebelum dibaca, dia merasa huruf-huruf itu malah menari-nari. Jadilah buku sebagai musuh bebuyutan baginya.
Hukuman. Diusir dari kelas sudah menjadi jadwal rutin setiap hari. Dicaci guru, ditertawakan kawan, bahkan dipukul oleh ayahnya sudah menjadi makanannya sehari-hari. Singkatnya, dia dianggap troublemaker. Dalam kondisi seperti ini dia malah dikirim ke sekolah berasrama.
Di sekolah berasrama itu, dia menemukan guru yang tepat. Meski awalnya terseok-seok mengikuti pelajaran. Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Begitulah nama guru kesenian barunya. Ram segera menyadari bahwa Ihshaan mengalami diseleksia seperti yang dialami Leonardo Da Vinci dan Einstein.
Mulai dari titik inilah kisahnya berbalik.
Pesannya; Every Child is Special. Mereka adalah anak-anak zaman. Jadi biarkan mereka bertumbuh dengan bakatnya masing-masing. Dengan jalannya masing-masing. Jangan jadikan mereka bertumbuh menanggung keinginan dan ambisi-ambisi kita.
Andai saja Film Di Negeri saya diisi oleh film-film seperti ini. Tentu berkah. Bukan film yang isinya mudah ditebak: Hantu kecebur lah, Pocong pocong tidak jelas, ditambah bumbu-bumbu erotis. Lengkap sudah moral bangsa ini.
Wajib ditonton oleh Para Guru dan calon Ibu.
Beginilah seharusnya Guru mengajar. Beginilah seharusnya Ibu mengarahkan.
Trailer:
Download:
Part 1, Part 2, Part 3.
subtitle Indo.
menggabungkan file.
Suatu pagi, 6 Februari 2012
Pendaki Langit
Ishaan Nandkishore Awasthi. Itulah nama dari siswa kelas 3 SD yang dianggap idiot oleh semua orang bahkan oleh orang tuanya sendiri. Semua pelajaran nilainya nol besar. Bahkan, dalam salah satu ulangan matematika ia hanya menjawab 1 soal dan itupun salah. 3x9=....3 begitulah dia berpikir. Dalam menjawab soal itu imajinasinya malah telah sampai ke saturnus. Dia kesulitan merespon angka dan huruf. Sebelum dibaca, dia merasa huruf-huruf itu malah menari-nari. Jadilah buku sebagai musuh bebuyutan baginya.
Hukuman. Diusir dari kelas sudah menjadi jadwal rutin setiap hari. Dicaci guru, ditertawakan kawan, bahkan dipukul oleh ayahnya sudah menjadi makanannya sehari-hari. Singkatnya, dia dianggap troublemaker. Dalam kondisi seperti ini dia malah dikirim ke sekolah berasrama.
Di sekolah berasrama itu, dia menemukan guru yang tepat. Meski awalnya terseok-seok mengikuti pelajaran. Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Begitulah nama guru kesenian barunya. Ram segera menyadari bahwa Ihshaan mengalami diseleksia seperti yang dialami Leonardo Da Vinci dan Einstein.
Mulai dari titik inilah kisahnya berbalik.
Pesannya; Every Child is Special. Mereka adalah anak-anak zaman. Jadi biarkan mereka bertumbuh dengan bakatnya masing-masing. Dengan jalannya masing-masing. Jangan jadikan mereka bertumbuh menanggung keinginan dan ambisi-ambisi kita.
Andai saja Film Di Negeri saya diisi oleh film-film seperti ini. Tentu berkah. Bukan film yang isinya mudah ditebak: Hantu kecebur lah, Pocong pocong tidak jelas, ditambah bumbu-bumbu erotis. Lengkap sudah moral bangsa ini.
Wajib ditonton oleh Para Guru dan calon Ibu.
Beginilah seharusnya Guru mengajar. Beginilah seharusnya Ibu mengarahkan.
Trailer:
Download:
Part 1, Part 2, Part 3.
subtitle Indo.
menggabungkan file.
Suatu pagi, 6 Februari 2012
Pendaki Langit
Komentar