Langsung ke konten utama

Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)

ilustrasi:kamifa.gamais.itb.ac.id
Ust. Dedi Mulyono, tadi malam sampai berapi-api di Ruang Abu Bakar menyampaikan tentang Ruhiyah. Mari saya ceritakan. Tema mabit tadi malam adalah "Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)". Diawali dengan tilawah keroyokan hingga pukul 9.00. Awalnya Ust. Dedi memulai kalem, lalu kami dikagetkan dengan pancaran energinya yang ia Obral ke setiap yang hadir.
Ia awali dengan surah Al Hasyr ayat 19,"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri sendiri. Merekalah Orang-orang fasik."
Inilah urgensi Ruhiah. Jika kita lupa kepada Allah dengan meninggalkan amalan-amalan ruhiyah, hakikatnya kita lupa pada diri sendiri. Melupakan Allah adalah melupakan diri, begitu singkatnya. Karena syaitan selalu ada dalam hati setiap insan, jika ada yang ingat Allah maka si syaitan sembunyi ketakutan. sepertinya pikiran kita tak pernah kosong, jika kita tidak ingat Allah, maka yang ada di ingatan kita adalah keburukan.


lalu, mari kita berbincang tentang maksiat, katanya. "Al Imanu Yaziidu wa Yanqus", lanjutnya,"yazidu bit toaht wa yanqushu bil ma'siyat". Dan maksiat itu sendiri, menurut Ibnu taimiyah, punya sifatnya sendiri. Awalnya maksiat itu hadir dalam lintasan pikiran atau niat. maka ketika syaitan menyerangmu pada tahap ini, beristighfarlah. Kemudian setelah niat maka maksiat itu tumbuh menjadi tekad yang bulat. jika sudah masuk tekad bermaksiat maka berwudhulah. Lalu, ketika maksiat itu sudah menjadi kebiasaan atau karakter, maka tidak ada harapan, katanya. Tapi Allah maha penerima taubat. Tetap jaga asa. jangan berputus asa dari rahmat Allah.

Apakah Iblis beriman? tanyanya. kalau Kata si JIL, Iblis itu beriman karena Iblis amat yakin dengan adanya Allah. tapi, jika kita merunut pengertian dari iman yang merupakan gabungan dari kerja lisan, hati, dan Gerak tindak. Maka, Iblis belum beriman.

Ia juga berkisah tentang Wakiil ketua DPR Paletina yang berkunjung. Dia, Waketu DPR Palestina, membocorkan rahasia tentang apa yang membuat rakyat Gaza enjoy bertahan dalam pahitnya peperangan. Karena selalu ada program pencetakan penghafal-penghafal Quran per 1 atau 2 bulan. kini, Gaza memiliku sekitar 300.000 hafidz/ah. Bahkan , syarat masuk pasukan elit Hammas, Izzuddin Al Qosam, adalah harus hafidz. Subhanallah...

kita kembali ke maksiat. Maksiat selalu punya teman, maka jika kau bermaksiat, maksiat itu akan mengajak temannya yang lain. sehingga, naudzubillahhimindzalik, kau jadi ahli maksiat. begitupun dengan kebaikan, kebaikan selalu punya kawannya sendiri. maka ia akan ajak banyak kawannya, lalu kau kehabisan waktu untuk bermaksiat.

"Jika kita tidak disibukkan dengan kebaikan," tutupnya"maka kita akan disibukkan dengan keburukan."
wallahu'alam Bishsawab.

Oleh-oleh dari mabit tadi malam di Ruag Abu bakar, 10-11 maret 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Surat Untukmu, Bidadariku...

Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....

Cara Kita Membaca BBM

"Semoga saja kemampuan kita membaca realita adalah tidak lebih rendah dari kemampuan kita membaca berita atau buku cerita..." Semenjak mendengar kabar tadi malam tentang harga BBM yang jadi naik. Seperti yang diberitakan Republika (17/6), Paripurna DPR sahkan RUU APBN Perubahan Lewat Voting. Artinya BBM sudah dipastikan naik. Saya jadi tak berselera lagi -yang memang sebelumnya juga sudah tidak ada- untuk membaca slide-slide dan diktat kuliah itu. Padahal pekan ini adalah pekan ujian, yang katanya berpengaruh hidup-mati bagi mahasiswa. Diktat-diktat itu berisi teori-teori yang tidak terlalu jelas kemana muaranya. Tidak terlalu jelas bagaimana penerapannya. Hanya sebagai syarat mendapat huruf-huruf mutu itu yang katanya akan berguna saat kita mencari kerja. Ia aja deh .