Langsung ke konten utama

Ada Cahaya dari Aya Shopia

ilustrasi: archio-masterarch.blogspot.com
Aya Shopia. Begitulah nama gereja itu dulu. Sebelum Sultan Muhammad Al-Fatih Murad menaklukan Konstantinopel 6 Abad yang lalu. Di hari penaklukan itu mereka Shalat Ashar di gereja itu yang serta merta merubahnya menjadi masjid. Namun, 5 abad kemudian, 1924, Masjid itu dijadikan museum. Ini terjadi karena Khilafah terakhir runtuh akibat gerakan sekularisasi Musthafa Kemal Attaturk. Peristiwa ini menjadikan Turki menjadi lebih sekuler dari negara asal tempat lahir paham sekuler tersebut.

Aya Shopia kembali menjadi Masjid setelah kemenangan partai AK Parti (AKP) di Turki. sudah bisa ditebak jauh hari sebelum pemilu 12 Juni 2011 kemarin. Ini hanyalah ledakan dari akumulasi perjuangan panjang mereka. Usia perjuangan AKP sebenarnya tidak beda dengan usia Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Pengalaman jatuh bangun di luar dan di dalam pemerintahan membuat mereka matang. Dari partai inilah muncul seorang perdana menteri yang paling bersuara keras mengecam Israel dan Amerika : Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan muncul ke permukaan setelah kemarahannya kepada Israel yang telah menyerang kapal kemanusiaan Mavi Marmara. Ia langsung menarik duta negaranya dari Israel. Ia pun “menendang” Israel dari Turki. melancarkan kecaman keras terhadap negara Yahudi itu, menyebut serangan itu “teror negara”. Turki juga mengatakan lewat wakil PM Bulent Aric,Jumat mengatakan Turki akan mengurangi hubungan ekonomi dan pertahanannya dengan Israel “pada tingkat minimum.”
Turki kini menjadi kekuatan baru dunia lewat politik luar negerinya yang menggebrak. Orhan Pamuk, seorang peraih Nobel Sastra asal Turki, menulis novel tentang Istanbul dan menggambarkannya sebagai kota yang muram. Erdogan mengubahnya jadi hidup. Sebelum tahun 2003 kita bahkan masih bisa merasakan kemuraman itu di Istanbul. Di bawah Erdogan sekarang kota itu hidup dengan jutaan turis setiap tahun. Dari 6 juta turis menjadi 26 juta turis setiap tahun rasanya memadai menggambarkan bagaimana ekonomi Turki bergeliat dibawah AKP.

Sekarang PDB di atas 1$ Triliun. Ekonomi Turki berada di urutan ke-7 di Eropa. Dengan kinerja ekonomi itu AKP mengintegrasikan demokrasi dengan kesejahteraan. Jadi, demokrasi bukan penjelasan bagi kesejahteraan. Sejahtera atau tidak sejahtera kita tetap harus bebas sebagai manusia merdeka. Bebas itu asas demokrasi.

Kesejahteraan lebih banyak dijelaskan oleh kapasitas kolektif kita sebagai sebuah bangsa. Keduanya berbanding lurus, dan itu yang telah dipahami oleh AKP sejak awal. Bahwa kebebasan bisa jadi basis dari kreativitas kolektif menuju sejahtera itu benar adanya. Tapi juga bisa jadi faktor destruktif kalau kapasitas kita rendah. Kebangkitan ekonomi Cina, Korea, dan Jepang lebih banyak dijelaskan oleh akselerasi pembangunan sumberdaya manusia mereka daripada sistem politiknya.

Struktur ekonomi Turki terutama disangga oleh teknologi dan industri, itu tentu merujuk pada kapasitas SDM negara itu. Jadi demokrasi adalah hak asasi tapi kesejahteraan adalah efek kapasitas. Maka AKP mengubah supremasi militer jadi supremasi sipil, setelah itu baru membangun ekonomi!
Turki, lewat perdana menterinya adalah yang paling keras mengecam barat dan Israel. "Mengakui negara Palestina bukan opsi, tapi suatu kewajiban," katanya di markas besar Liga Arab di ibukota Kairo. "Sudah saatnya mengibarkan bendera Palestina di PBB. Biarlah bendera itu menjadi lambang perdamaian dan keadilan di Timur Tengah," kata Erdogan. Belakangan, perdana menteri Turki ini sering selisih pendapat dengan Israel soal nasib warga Palestina. Menurut Erdogan kasus Palestina adalah kasus martabat manusia. Ia memang yang paling lantang membela Palestina saat pemimpin-pemimpin Arab bungkam.

Turki, yang dulu mengemis-ngemis meminta dimasukkan dalam keanggotaan Uni Eropa. Sekarang telah berdiri tegap dengan sepenuh harga diri. Bagaimana pun, Turki adalah pewaris utama dari dinasti Turki Usmani (Ottoman). Pada masa kejayaannya yang merentang dari abad ke-15 sampai ke-18 M, Turki Usmani adalah adidaya dunia. Selain dua masalah di atas, secara luas wilayah dan jumlah penduduk, Turki bukanlah terhitung sebagai negara yang kecil. Luas Turki hampir menyamai Jerman, dan jumlah penduduknya bisa jadi yang terbanyak, yaitu sekitar 85 juta jiwa.

Ketika Bangsa Arab terbuai dengan dunia. Ketika umat Islam dalam keadaan terpuruk. Ketika kita tenggelam dalam hegemoni barat. Ketika kita bingung di kegelapan. Semoga cahaya benar-benar berpendar dari Aya Shopia. Wallahu’alam bis Shawab.

November 2011.
Pendaki Langit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industrialisasi Tarbiyah

Awalnya saya hampir frustasi melihat kondisi proses tarbawi di kampus dewasa ini. Halaqoh yang mulai kering. Agenda mabit, tastqif, dauroh yang mulai sepi peserta. Saya punya keyakinan bahwa ini bukan karena ketidakpedulian kader pada agenda tarbawi. Tetapi karena kader tidak mampu untuk mengelola tekanan dari kampus khususnya. Tekanan atmosfer akademik beberapa tahun terakhir semakin tinggi. Sehingga waktu untuk agenda pendukung t arbawi kehilangan alokasinya yang cukup. Efektivitas-Efisiensi Apa yang menyebabkan daging ikan patin dari sungai Mekong Vietnam lebih murah dari Patin Jambal Indonesia? Jawabannya adalah karena Efektivitas-Efisiensi industri patin di vietnam lebih tinggi. Semua rantai produksi dipadatkan di sungai mekong. Dari pabrik pakan, keramba budidaya, sampai pabrik olahan patin semua di satu lokasi tepi sungai mekong. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan produktifitas naik. Hal ini juga yang bisa menjawab kenapa industri rumahan kalah bersaing dengan

Buat Ananda

Dakilah gunung tinggi manapun yang ananda damba: Mahameru, Kalimanjaro, atau Himalaya. Sampai suatu saat, ananda kan temukan puncak tertinggi itu justru saat kening ananda menyentuh tanah tempat kaki ananda berpijak, meski itu tempat paling rendah di muka bumi...

Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)

ilustrasi:kamifa.gamais.itb.ac.id Ust. Dedi Mulyono, tadi malam sampai berapi-api di Ruang Abu Bakar menyampaikan tentang Ruhiyah. Mari saya ceritakan. Tema mabit tadi malam adalah "Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)". Diawali dengan tilawah keroyokan hingga pukul 9.00. Awalnya Ust. Dedi memulai kalem, lalu kami dikagetkan dengan pancaran energinya yang ia Obral ke setiap ya ng hadir. Ia awali dengan surah Al Hasyr ayat 19,"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri sendiri. Merekalah Orang-orang fasik." Inilah urgensi Ruhiah. Jika kita lupa kepada Allah dengan meninggalkan amalan-amalan ruhiyah, hakikatnya kita lupa pada diri sendiri. Melupakan Allah adalah melupakan diri, begitu singkatnya. Karena syaitan selalu ada dalam hati setiap insan, jika ada yang ingat Allah maka si syaitan sembunyi ketakutan. sepertinya pikiran kita tak pernah kosong, jika kita tidak ingat Allah, m