Langsung ke konten utama

Mahasiswa Bedebah (1)


Mahasiswa. Mereka adalah orang-orang yang beruntung. Atau punya kesempatan lebih banyak untuk menjadi beruntung. Masih ingatkah tentang politik etis Kompeni dulu? itu adalah kesalahan paling bodoh yang dilakukan penjajah Belanda. Penjajah itu memang licik, saat mereka kekurangan orang untuk mengendalikan Bumi jajahannya, mereka hendak menyekolahkan orang-orang Pribumi dengan maksud suatu hari setelah mereka lulus, mereka bisa dipekerjakan untuk menjadi boneka di Indonesia. menjadi petinggi-petinggi pemerintahan namun masih dalam kendali penjajah. 

Namun itulah kesalahan mereka. Tujuan mereka ternyata sama sekali tidak terwujud. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, para pelajar itu justru menyerang penjajah. Menuntut kemerdekaan! Sjahrir, hatta, Soekarno adalah sekelompok kecil dari contoh-contoh itu. Mereka melawan arus. Tongkat yang diberi oleh tuan penjajah dengan maksud untuk "mengembala" tanah jajahan justru dipakai untuk menghantam si tuan. Merekalah pelajar-pelajar bedebah.

Kemudian kisahnya dilanjutkan di latar 98. Semua yang turun ke jalan menuntut kemerdekaan atas rezim feodal itu adalah kumpulan mahasiswa bedebah. Mereka seharusnya sibuk mengerjakan tugas. Menghabiskan waktu di perpustakaan dan laboratorium. Merencanakan kapan tiba waktunya memakai topi bertali miring itu. Namun mereka memang bedebah. Mereka memilih berkeringat di jalan. atas nama idealisme. Ini adalah salah satu episode terbaik mahasiswa bedebah.

Zaman sudah berubah, Bung! Kita tidak bisa bergerak dengan cara yang sama seperti zaman pra kemerdekaan atau era 98. semua berubah begitu cepat. Perlu gerakan baru. perlu tarian baru. Perlu nyanyian baru dalam menyongsong era yang juga baru. Namun, ada satu hal yang sama sepanjang sejarah yaitu sejarah selalu diisi oleh satu-dua orang atau sekelompok orang yang berani melawan arus. Mereka memang orang-orang gila. Mereka ada, mungkin di pojok kantin, mungkin di shaf depan masjid, mungkin di perpustakaan, atau mungkin di koridor-koridor kampus. tapi yang pasti mereka ada. mereka hanya menunggu momentum yang tepat untuk meledak. dan dunia sekali lagi akan dibuat kaget. Merekalah yang saya sebut sebagai Mahasiswa Bedebah.

Selanjutnya akan saya ceritakan berbagai cerita tentang mahasiswa bedebah itu. Serial mahasiwa bedebah ini adalah akumulasi dari kisah-kisah yang terserak di kampus yang coba dikumpulkan. Kisah-kisah ini adalah puzle-puzle yang berhamburan yang berharap bisa disatukan agar menjadi satu keutuhan. Lalu biarkan inspirasinya menyebar bagai jamur di musim hujan.

Nantikan kisah selanjutnya, jangan lewatkan!

Bersambung......

gambar dari sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Surat Untukmu, Bidadariku...

Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....

Cara Kita Membaca BBM

"Semoga saja kemampuan kita membaca realita adalah tidak lebih rendah dari kemampuan kita membaca berita atau buku cerita..." Semenjak mendengar kabar tadi malam tentang harga BBM yang jadi naik. Seperti yang diberitakan Republika (17/6), Paripurna DPR sahkan RUU APBN Perubahan Lewat Voting. Artinya BBM sudah dipastikan naik. Saya jadi tak berselera lagi -yang memang sebelumnya juga sudah tidak ada- untuk membaca slide-slide dan diktat kuliah itu. Padahal pekan ini adalah pekan ujian, yang katanya berpengaruh hidup-mati bagi mahasiswa. Diktat-diktat itu berisi teori-teori yang tidak terlalu jelas kemana muaranya. Tidak terlalu jelas bagaimana penerapannya. Hanya sebagai syarat mendapat huruf-huruf mutu itu yang katanya akan berguna saat kita mencari kerja. Ia aja deh .