Langsung ke konten utama

Yang Kita Mau dan Tidak Mau

Ada satu pelajaran berharga di hari ini. Pagi tadi, pukul 7 di Ruang kuliah. Tiba-tiba dosen masuk. Salam. lalu langsung bertanya pada saya yang kebetulan duduk paling depan.

"Kamu, yang pakai baju kotak-kotak, siapa namamu?"


"Subhan, Bu"(sambil gugup karena kaget)

"Apa yang sebenarnya kau mau?"

"hmmm..."(mikir, agak lama memang)

"Lalu apa yang tidak kamu mau?", tanya beliau tanpa sempat saya jawab pertanyaan sebelumnya.

"banyak bu, saya tidak mau IPK kecil, saya tidak mau ketinggalan kereta, saya tidak mau kena macet dst dst dst...", Jawab saya lancar

"Itulah, kebanyakan kita hanya tahu banyak tentang hal-hal yang kita tidak mau, dan tidak tahu hal yang sebenarnya kita mau.. Umur saya sudah 52 tahun, tapi saya hanya mengikuti arus selama ini, saya benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya saya mau, kalian masih muda, segeralah putuskan apa yang sebenarnya kalian mau, jangan fikirkan apa-apa yang kalian tidak mau" (berkaca-kaca..)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industrialisasi Tarbiyah

Awalnya saya hampir frustasi melihat kondisi proses tarbawi di kampus dewasa ini. Halaqoh yang mulai kering. Agenda mabit, tastqif, dauroh yang mulai sepi peserta. Saya punya keyakinan bahwa ini bukan karena ketidakpedulian kader pada agenda tarbawi. Tetapi karena kader tidak mampu untuk mengelola tekanan dari kampus khususnya. Tekanan atmosfer akademik beberapa tahun terakhir semakin tinggi. Sehingga waktu untuk agenda pendukung t arbawi kehilangan alokasinya yang cukup. Efektivitas-Efisiensi Apa yang menyebabkan daging ikan patin dari sungai Mekong Vietnam lebih murah dari Patin Jambal Indonesia? Jawabannya adalah karena Efektivitas-Efisiensi industri patin di vietnam lebih tinggi. Semua rantai produksi dipadatkan di sungai mekong. Dari pabrik pakan, keramba budidaya, sampai pabrik olahan patin semua di satu lokasi tepi sungai mekong. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan produktifitas naik. Hal ini juga yang bisa menjawab kenapa industri rumahan kalah bersaing dengan

Buat Ananda

Dakilah gunung tinggi manapun yang ananda damba: Mahameru, Kalimanjaro, atau Himalaya. Sampai suatu saat, ananda kan temukan puncak tertinggi itu justru saat kening ananda menyentuh tanah tempat kaki ananda berpijak, meski itu tempat paling rendah di muka bumi...

Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)

ilustrasi:kamifa.gamais.itb.ac.id Ust. Dedi Mulyono, tadi malam sampai berapi-api di Ruang Abu Bakar menyampaikan tentang Ruhiyah. Mari saya ceritakan. Tema mabit tadi malam adalah "Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)". Diawali dengan tilawah keroyokan hingga pukul 9.00. Awalnya Ust. Dedi memulai kalem, lalu kami dikagetkan dengan pancaran energinya yang ia Obral ke setiap ya ng hadir. Ia awali dengan surah Al Hasyr ayat 19,"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri sendiri. Merekalah Orang-orang fasik." Inilah urgensi Ruhiah. Jika kita lupa kepada Allah dengan meninggalkan amalan-amalan ruhiyah, hakikatnya kita lupa pada diri sendiri. Melupakan Allah adalah melupakan diri, begitu singkatnya. Karena syaitan selalu ada dalam hati setiap insan, jika ada yang ingat Allah maka si syaitan sembunyi ketakutan. sepertinya pikiran kita tak pernah kosong, jika kita tidak ingat Allah, m