Sebuah Asa

Jika dunia kita hari ini tak beda dengan langit malam. begitu gelap. Pekat. Yang ada hanya hitam. Setiap orang terjatuh dan tak berani bangkit lagi. Setiap orang tidak tahu kemana arah menuju. Semua gelap. Maka aku ingin jadi purnama. Yang membawa cahaya. Yang menerangi. Yang mengantarkan hangat. Yang menunjukkan jalan.

Kalau dunia kita hari ini seperti sahara. Gersang dari nilai-nilai kemanusiaan. Kering dari sisi-sisi keimanan. Maka aku ingin jadi sebuah oase di tengah-tengahnya. Menjadi  tempat berteduh bagi musafir yang kelelahan. Menjadi tempat minum bagi mereka yang kehausan.

Jikalau hari ini dunia kita dilanda badai paling  ganas  yang pernah ada. Sampai setiap pelaut tangguh tak berani untuk mengembangkan layar kapalnya. Setiap orang berlindung di bilik-bilik rumahnya. Menanti badai ini surut. Maka aku ingin jadi pelangi. Ingin rasanya membuktikan pada mereka bahwa semuanya akan berakhir indah. Sedahsyat apapun badainya.

Sekiranya hari ini dunia kita bagai tanah  tandus. Kering kerontang. Debu mengepul menyesakkan rongga dada. Gerah. Maka aku ingin jadi gerimis  yang membawa sejuk. Membasahi bumi yang mulai sekarat. Menyirami tanah yang mulai pecah.

Jika hari ini dunia  kita bagai rimba. Semua dipenuhi belukar . Ditutupi semak tinggi-tinggi.  ditumbuhi tumbuhan berduri. yang ada hanya ular berbisa. Srigala-srigala  rakus mencari mangsa. Maka aku ingi jadi  sekuntum bunga seroja. Tumbuh diantara semak. Mewarnai belantara.