Dan Rasullullahpun berdoa “Ya Allah, berkahilan kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan” –HR Baihaqi-
Sebagaimana
kita perhatikan akhir-akhir ini. Banyak lulusan SMA dan sederajat
berbondong-bondong bahkan berdesak-desak untuk mengikuti SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) awal Juni lalu. Padahal,Hanya sekitar
19% dari mereka yang bisa di tampung perguruan tinggi. Tapi Banyak dari mereka
yang mempersiapkan “mati-matian” sejak setahun yang lalu. Mengikuti bimbel
dengan harga selangit demi diterima masuk di Universitas Favorit. Pun banyak
yang mempersiapkan dana puluhan juta bahkan ada yang sampai ratusan untuk
membayar biaya masuk universitas favorit itu. Sejak jauh-jauh hari mereka telah
menabung sebagai persiapan materi untuk memasuki Universitas. Tak sedikit juga
dari mereka yang sampai jual sawah atau kendaraannya agar anaknya bisa masuk
universitas. Sungguh persiapan yang tidak main-main.
Tapi
ingatkah dan sadarkah kita? Sekitar satu bulan lagi kita akan memasuki
Universitas Ramadhan? yang didalamnya penuh keberkahan, penuh Al-Qur’an, penuh
pertaubatan, ada juga tiket bebas dari api neraka. Sebulan kita akan dibina
disana. Tanpa diganggu oleh iblis dan syetan. Seperti sabda Sang Nabi tentang
Universitas Ramadhan,”Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh
setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup,
tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu surga dibuka hingga tidak
ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru:
“Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari
keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api
neraka”. (H.R.Tirmidzi).
Universitas
ini telah terbukti melahirkan lulusan-lulusan yang mampu mewarnai kanvas
peradaban bukan hanya menjadi –maaf- penyumbang angka pengangguran di
Indonesia. Lulusan-lulusannya tak terhitung dan menyebar di setiap penjuru
Bumi. Di setiap episode sejarah. Universitas ini telah melahirkan lulusan
cumlaude dari sekaliber Umar Bin Khatab, Abu Bakar Ash Sidiq, Khalid Bin Walid,
sampai Buya Hamka. Bahkan masih banyak lagi, hanya saja mereka tidak muncul di
permukaan, tapi berbunga di kedalaman. Meski tidak ada gelar yang berbaris di
nelakang nama mereka, tapi –insya Allah- ada gelar Taqwa yang Allah sematkan,
bukan di Map atau Toga, tapi di hati lulusannya. Semoga kita termasuk
lulusan-lulusan Universitas Ramadhan.
Jika
ketika hendak memasuki universitas negeri saja kita harus serius
mempersiapkannya agar tidak gagal dalam studi. Maka ketika hendak memasuki
Universitas Ramadhan, mestinya kita mempersiapkan lebih banyak lagi. Lebih awal
lagi. Lebih maksimal lagi. Karena Universitas ini jauh lebih agung, bahkan dari
oxford sekalipun. Inilah universitas tertua yang pernah ada: Universitas
Ramadhan. Berikut ini setidaknya hal-hal yang mesti kita persiapkan menjelang
memasuki Universitas ini:
Persiapan
Ruhiyah
Mempersiapkan
niat yang ikhlas hanya untuk meraih Ridha Allah adalah persiapan utama.
Kemudian kita juga mesti mempersiapkan jiwa/ruhiyah kita dengan cara
membersihkan penyakit-penyakit hati semisal dengki, iri, ujub, ria dsb. Yang
sangat dikhawatirkan akan mengganggu jalannya Ibadah puasa kita di Universitas
Ramadhan.
“dan beruntunglah Orang yang menyucikan dirinya” -Asy Syams:9-
“dan beruntunglah Orang yang menyucikan dirinya” -Asy Syams:9-
Persiapan
Ilmiah
Laiknya
peserta SNMPTN yang mengikuti bimbel sebagai persiapan mengikuti perguruan
tinggi. maka kita yang hendak memasuki Universitas Ramadhan harus memiliki
persiapan ilmu yang lebih agar tidak keteteran saat berada dalamnya. Meiputi
ilmu tentang puasa, ibadah sunah, zakat dan sebagainya. Banyak media yang bisa
kita gunakan seperti kajian, buku, bahkan internet.
Persiapan
fisik/jasadiyah
Sebulan
nanti kita berada dalam Universitas Ramadhan tentu akan membutuhkan banyak
energi. Terlebih lagi kita tidak makan dan minum seperti biasanya. Maka mari
kita biasakan olahraga dari kini, dari olahraga ringan sampai berat. Apa
jadinya jika kita sakit saat Ramadhan, tentu banyak peluang kebaikan yang
terlewat begitu saja. Juga biasakanlah berpuasa lebihsering lagi di bulan
Sya’ban agar tubuh ini sudah terbiasa saat memasuku Ramadhan.
Persiapan
harta/Maaliyah
Bukan
berarti persiapan ini untuk membeli begitu banyak makanan sebelum berbuka. Tapi
untuk berinfaq dan beramal di Universitas Ramadhan, karena berinfaq atau
shadaqoh pada bulan itu akan dilipatkan hingga mendekati tak hingga.
Subhanallah....
Akhirnya,
semoga kita bisa bisa diwisuda di hari fitri nanti dengan gelar taqwa dan
predikat summa qumlaude...amin. wallahu’alam.......
Juni 2012
Pendaki Langit
Pendaki Langit
Komentar