Langsung ke konten utama

Untuk Yang Milad Hari ini


Mungkin kini kau sudah lebih dari 2 dekade menginjak tanah ini, tapi Aku tak tahu pasti sudah berapa lama kau merasa benar-benar hidup....

Mungkin bagimu setiap hari adalah sama saja. Namun kukira, hari ini tentu menggodamu untuk mengenang kembali seluruh langkah yang telah kau tapaki. Setiap jejak yang telah kau lewati. Mengenang, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan. Sebab sekuat apapun kita berusaha masa lalu tak pernah mampu kita ubah. Namun setidaknya kita masih punya pilihan-pilihan di hari esok. Dan dari masa lalulah kita belajar.

Sepertinya hal yang paling menarik di hari seperti ini adalah menyendiri. pergi kedalam kamar dan mengunci pintu. mengenang kembali sudah sejauh mana kau berlari. Sudah sampai mana kau mendaki. Menyenangkan memang, setidaknya menurutku, memutar kembali "kaset" berisi album hidup kita. Ada hal yang mungkin akan membuat kita tersenyum sendiri. Tentu ada yang membuat kita kadang sesak di dada. Dan kukira tentang hal ini kau lebih berpengalaman.

Dan yang paling menarik dari hari seperti ini adalah mengenang masa depan. mau Kemana kita menuju jauh lebih penting dibanding dari mana kita berasal. Masa depan, sebuta apapun kau padanya, jauh lebih penting dari masa lalu, semanis apapun itu. lagi-lagi, tentang hal ini kau jauh lebih berpengalaman...

Selamat Ulang Tahun, Akhi...
Selamat mengerut dahi. Selamat mengenang masa depan....

"Semoga Umur terbaikmu di akhirnya, amal terbaikmu di penghujungnya, dan Hari terbaikmu adalah saat-saat berjumpa dengan Nya...."




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Surat Untukmu, Bidadariku...

Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....

Cara Kita Membaca BBM

"Semoga saja kemampuan kita membaca realita adalah tidak lebih rendah dari kemampuan kita membaca berita atau buku cerita..." Semenjak mendengar kabar tadi malam tentang harga BBM yang jadi naik. Seperti yang diberitakan Republika (17/6), Paripurna DPR sahkan RUU APBN Perubahan Lewat Voting. Artinya BBM sudah dipastikan naik. Saya jadi tak berselera lagi -yang memang sebelumnya juga sudah tidak ada- untuk membaca slide-slide dan diktat kuliah itu. Padahal pekan ini adalah pekan ujian, yang katanya berpengaruh hidup-mati bagi mahasiswa. Diktat-diktat itu berisi teori-teori yang tidak terlalu jelas kemana muaranya. Tidak terlalu jelas bagaimana penerapannya. Hanya sebagai syarat mendapat huruf-huruf mutu itu yang katanya akan berguna saat kita mencari kerja. Ia aja deh .