Mestinya kami bahagia menyambut datangmu...
Tapi nyatanya banyak dari kami yang justru gundah dengan harga-harga yang makin melambung menjelang hadirmu...
Maafkan kami, Ramadhan...
Harusnya untuk sambutmu kami siapkan suci ruhani kami...
Tapi ternyata kami belum bebas dari maksiat sampai kini...
Maafkan kami, Ramadhan...
Mestinya kau peroleh tempat dihati ini...
Namun seringnya kami hanya tempatkanmu di meja makan selepas senja dan dini hari...
Maafkan kami, Ramadhan...
Berbilang jumlah kami jumpa denganmu...
Namun tak berbekas sama sekali setelah tinggalkanmu...
Maafkan Kami, Ramadhan...
Izinkanlah, kami bersua denganmu sekali lagi...
Izinkanlah, kami bertemu denganmu meski untuk yang terakhir kali...
gambar dari sini
Komentar