Langsung ke konten utama

Matematika adalah Puisi

Matematika adalah puisi. Ia ada dalam kedalaman konsep. berbunga di ketinggian filosofi. ada puisi disana. indah. sangat indah. bahkan lebih indah dari karya sastra para pujangga. tapi kau tak akan bisa membacanya.karena ia tak pernah dibukukan. ia hanya ada dalam palung jiwa para matematikawan. mereka tak berminat mengatakanya.mereka hanya menikmatinya. dalam diam. dalam sunyi. mereka tak tertarik dengan gemuruh tepuk tangan. karena mereka terbuai. mereka tenggelam dalam indahnya. tapi kau tak akan mampu mengapresiasinya. karena merekapun tak membutuhkanmu. kau pun tak akan bisa menikmatinya. sebelum kau tenggelamkan dirimu sendiri hingga kau pun terbuai. .......

Komentar

Anonim mengatakan…
Subhanallah.... Smngat Akhi, lanjutkan bakat menulis antum...

Mohon bimbingannya juga buat ana,,,
Anonim mengatakan…
hmm...matematikawan itu hobinya menyendiri?
Syubhan Triyatna mengatakan…
ya, untuk sekedar berbincang dengan jiwanya..
Puput Rizkiyah mengatakan…
puisi yang bagus,,
ana terkadang merasa iri pada orang yang mampu menikmati matematika,
karena.. matematika adalah salah satu yang sulit ana pelajari,
tapi.. ana yakin.. setiap insan ciptaNYA, memang ALLAH cipatakan berbeda,
semua memiliki kemampuan lebih dalam suatu bidang,
dan menjadilah ahli pada bidang yang atum mampu. ^^

Postingan populer dari blog ini

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Surat Untukmu, Bidadariku...

Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....

Cara Kita Membaca BBM

"Semoga saja kemampuan kita membaca realita adalah tidak lebih rendah dari kemampuan kita membaca berita atau buku cerita..." Semenjak mendengar kabar tadi malam tentang harga BBM yang jadi naik. Seperti yang diberitakan Republika (17/6), Paripurna DPR sahkan RUU APBN Perubahan Lewat Voting. Artinya BBM sudah dipastikan naik. Saya jadi tak berselera lagi -yang memang sebelumnya juga sudah tidak ada- untuk membaca slide-slide dan diktat kuliah itu. Padahal pekan ini adalah pekan ujian, yang katanya berpengaruh hidup-mati bagi mahasiswa. Diktat-diktat itu berisi teori-teori yang tidak terlalu jelas kemana muaranya. Tidak terlalu jelas bagaimana penerapannya. Hanya sebagai syarat mendapat huruf-huruf mutu itu yang katanya akan berguna saat kita mencari kerja. Ia aja deh .