Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....
Komentar
Mohon bimbingannya juga buat ana,,,
ana terkadang merasa iri pada orang yang mampu menikmati matematika,
karena.. matematika adalah salah satu yang sulit ana pelajari,
tapi.. ana yakin.. setiap insan ciptaNYA, memang ALLAH cipatakan berbeda,
semua memiliki kemampuan lebih dalam suatu bidang,
dan menjadilah ahli pada bidang yang atum mampu. ^^