Sehebat apapun sutradara, dia tidak akan bisa menyajikan novel secara utuh dalam sebuah film. Novel memberi kita nilai, imajinasi dan kosa kata sekaligus. Film justru membatasinya. Saya lebih suka membaca novel dari pada menonton film. Waktunya memang jadi lebih panjang, tapi yang didapat juga lebih banyak. ………… Harper Lee, penulis novel ini: To Kill a Mockingbird, hanya menulis satu novel sepanjang hayatnya. Novel ini satu-satunya yang ia tulis. Diterbitkan tahun 1960. Bercerita tentang kehidupan di kota kecil Maycomb, Alabama, Amerika tahun 1930-an. Mengambil tema tentang ketidakadilan rasial dan prasangka. Tema yang cukup berat namun diceritakan secara menarik dalam sudut pandang seorang anak perempuan berumur 8 tahun, Scout. Membaca novel ini kita jadi mengetahui bobroknya tata masyarakat Amerika era awal abad ke 19. Orang-orang dibedakan dari warna kulitnya dan pakaiannya. Orang kulit hitam atau negro dianggap manusia rendahan. Penjahat. Kasta paling bawah. Diatasnya
Naruto babak belur. Ia masih berusaha untuk berdiri. Cakranya nyaris habis. Obito menatap Naruto dengan pandangan meremehkan. Sementara itu Naruto masih berusaha mengumpulkan sisa tenaga dan harapannya untuk bangkit berdiri. "Kenapa kau mencoba terus berdiri...!? Apa tujuanmu terus bertarung? Demi temanmu? Atau untuk dunia? Dengar... suatu hari nanti temanmu akan menghianatimu, lalu cinta akan menjadi kebencian. Kay seharusnya sudah tahu. Orang-orang di desa dan juga Sasuke sudah menghianatimu. Lalu cinta dari Jiraiya sudah berubah menjadi kebencian bagimu. Kau sama sepertiku. Kebencian terus bertambah lalu kau akan berubah. Dan sekarang... Kepedihan yang lebih banyak sedang menunggumu. Bisakah kau tegaskan lagi kalau kau takkan berubah?" "Teman-temanmu mungkin akan menghianatimu lagi. Aliansi shinobi mungkin akan berperang lagi. Lagipula kau itu tidak tahu cara untuk menang melawanku... Sudah tidak ada alasan lagi untuk berjuang demi dunia ini... dunia ini akan b