Langsung ke konten utama

Obrolan Cinta

Dimulai dari Qais yang gila pada Layla dalam cerita kuno Layla Majnun. Dilanjutkan cerita klasik Romeo dungu yang mati demi Juliet. Lalu Kisah haru Zainuddin yang kandas cintanya pada Hayati bersama Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
Disambung kasih Hamid yang tak pernah sampai pada Zainab dalam roman Di Bawah Lindungan Ka'bah. Yang terbaru, cinta mempertemukan Azzam dan Anna dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih. Cinta juga yang pisahkan sementara Ainun dari Habibi.
Akupun ia. Cinta kadang merasuk terlalu dalam. Meremas jantung menikam ulu hati.
Tetapi, jika saja kita mau merenung sejenak. Membayang indah nirwana seperti Al Quran ceritakan: sungai-sungai, hijau pepohonan, sutra tebal, permadani menghampar dan segala yang tak pernah bisa terbayang eloknya.
Mencoba mencerna ilustrasi tentang jahannam: Ngeri malaikat Zabaniah, Buah zaqqum yang nyangkut di kerongkongan, air timah, nanah, dan berbagai pedih yang mungkin tak akan kita bisa bersabar atasnya barang sedetik.
Lalu kita mencoba berempati terhadap intifadha Gaza, Suriah, Moro, Kashmir, Rohingya, Uighyur. Mempersiapkan jawab atas Tanya di hari nanti: apa yang kamu lakukan saat muslimah di suriah dinodai ditengah jalan? Saat balita Palestina di sembelih?
Kita sadari lagi akan kewajiban dakwah kita pada bocah-bocah yang bunting lalu aborsi. Pada pemuda-pemuda tanggung yang hilang arah mabok sampai pagi. Pada pemimpin negeri yang dzalim sana-sini.
Maka, obrolan tentang cinta kini tidak relevan lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industrialisasi Tarbiyah

Awalnya saya hampir frustasi melihat kondisi proses tarbawi di kampus dewasa ini. Halaqoh yang mulai kering. Agenda mabit, tastqif, dauroh yang mulai sepi peserta. Saya punya keyakinan bahwa ini bukan karena ketidakpedulian kader pada agenda tarbawi. Tetapi karena kader tidak mampu untuk mengelola tekanan dari kampus khususnya. Tekanan atmosfer akademik beberapa tahun terakhir semakin tinggi. Sehingga waktu untuk agenda pendukung t arbawi kehilangan alokasinya yang cukup. Efektivitas-Efisiensi Apa yang menyebabkan daging ikan patin dari sungai Mekong Vietnam lebih murah dari Patin Jambal Indonesia? Jawabannya adalah karena Efektivitas-Efisiensi industri patin di vietnam lebih tinggi. Semua rantai produksi dipadatkan di sungai mekong. Dari pabrik pakan, keramba budidaya, sampai pabrik olahan patin semua di satu lokasi tepi sungai mekong. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan produktifitas naik. Hal ini juga yang bisa menjawab kenapa industri rumahan kalah bersaing dengan

Buat Ananda

Dakilah gunung tinggi manapun yang ananda damba: Mahameru, Kalimanjaro, atau Himalaya. Sampai suatu saat, ananda kan temukan puncak tertinggi itu justru saat kening ananda menyentuh tanah tempat kaki ananda berpijak, meski itu tempat paling rendah di muka bumi...

Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)

ilustrasi:kamifa.gamais.itb.ac.id Ust. Dedi Mulyono, tadi malam sampai berapi-api di Ruang Abu Bakar menyampaikan tentang Ruhiyah. Mari saya ceritakan. Tema mabit tadi malam adalah "Satu Malam Lebih Dekat (Dengan Al-Qur'an)". Diawali dengan tilawah keroyokan hingga pukul 9.00. Awalnya Ust. Dedi memulai kalem, lalu kami dikagetkan dengan pancaran energinya yang ia Obral ke setiap ya ng hadir. Ia awali dengan surah Al Hasyr ayat 19,"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah. sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri sendiri. Merekalah Orang-orang fasik." Inilah urgensi Ruhiah. Jika kita lupa kepada Allah dengan meninggalkan amalan-amalan ruhiyah, hakikatnya kita lupa pada diri sendiri. Melupakan Allah adalah melupakan diri, begitu singkatnya. Karena syaitan selalu ada dalam hati setiap insan, jika ada yang ingat Allah maka si syaitan sembunyi ketakutan. sepertinya pikiran kita tak pernah kosong, jika kita tidak ingat Allah, m