1. Kader Super (ga pake man). Ia biasanya memiliki tsaqofah diatas rata-rata. Hafalannya membludak. Bisa jadi liqo sejak dalam kandungan. Cocok untuk jadi pengisi dauroh. Selalu bisa diandalkan untuk menjadi qiyadah. Namun karena sangat superiornya biasanya ia merasa pendapatnya lebih baik dari keputusan syuro. Ia merasa punya peran besar dalam jamaah, meski memang faktanya demikian. Kader seperti ini rawan konflik. Contohnya seperti yang terjadi akhir-akhir ini. "Batman" VS "Superman"
2. Kader Buffer. Adalah larutan atau zat penyangga dalam ilmu kimia. Kader ini penengah yang baik. Kata-katanya menyejukkan di tengah konflik. Kader semacam ini tidak terlalu punya ambisi memimpin. Biasanya mereka orang-orang loyal yang berkepribadian plegmatis atau steadiness dalam konsep DISC.
3. Kader Baper. Mutung adalah pekerjaannya sehari-hari. Selalu merasa inferior. Terlalu peka. Biasanya mereka adalah orang-orang melankolis. Sering merasa kerjanya tidak dihargai. Padahal dialah yang tidak menghargai dirinya sendiri. Akumah apa atuh, hanya butiran debu, begitu katanya. Kerennya, kader ini paling peduli terhadap yang lainnya. Sering sakit hati sekaligus juga paling peduli.
4. Kader Keder. Karena ketika liqo ngantuk atau bahkan tidur. Atau mungkin main hp. Malas pula baca buku. Kader ini belum memahami betul manhaj tarbiyah. Sehingga mudah goyah. Selalu merasa bingung harus bagaimana. Sering labil. Hanya ikut-ikutan. Penumpang gelap dalam gerbong dakwah. Namun biasanya jika ia sabar menempuh jalan ini, ia akan menjadi pribadi sebaliknya: kokoh, tegar.
5. Kader Ager. Nama lain kader ini adalah kader afwan. "Afwan akhi ane ga bisa dateng, ga enak badan". "afwan akhi telat, otw". Dan afwan-afwan lainnya.
6. Kader Bader. Entah kenapa kader macam ini sering tidak taat pada qiyadah. Suatu ketika muncul, lalu hilang lagi entah kemana. Ketika diharapkan tak muncul juga batang hidungnya. Namun ketika tidak diharapkan, tetiba muncul di depan mata. Biasanya dia punya pikiran sendiri yang berbeda dari umumnya. Bagusnya, kader ini cenderung menjadi pemberani saat dibutuhkan.
7. Kader Puber. Nah, yang ini biasanya muncul kalau ada obrolan tentang tema jomblo atau pasca jomblo. Bagusnya, ia selalu bisa memecahkan suasana kaku mencadi cair dan ceria kembali. Biasanya mereka adalah orang-orang sanguinis yang punya kemampuan merubah suasana menjadi segar.
8. Kader Bemper. Kader ini tadhiyahnya sangat tinggi. Ia biasa ditaruh didepan jika ada masalah pelik yang mesti diselesaikan. Terkadang juga dijadikan tumbal jika situasi memaksa demikian.
9. Kader Buser. Kritik itu bagus asal membangun. Kader ini hobi menyalahkan hasil syuro. Hobi mengkritik kader ataupun qiyadah yang tidak sesuai dengan persepsinya. Selalu senang mencari kesalahan orang lain dan membesar-besarkannya. Kader jenis ini diperlukan sebagai otokritik dalam dosisnya yang tepat.
10. Kader Mager. Ia lebih suka aktivitas indoor. Sering menolak jika diajak aksi atau dauroh. Tidur pagi menjadi hobinya. Tempat tidur pavoritnya. Namun biasanya pemikirannya cemerlang. Kadang-kadang dia juga kreatif.
Saya tidak punya "niat jahat" untuk menyinggung seseorang. Yang pasti, perbedaan karakter ini adalah intanggibel asset yang berharga bagi kafilah. Meski mungkin akan sering terjadi friksi. Tapi bukankah kekeruhan dalam jamaah jauh lebih baik dari kecemerlangan individu?
Komentar