Langsung ke konten utama

Kiamat sudah dekat

Rocker itu jatuh cinta. Salahnya, hatinya justru jatuh pada Sarah, puteri tunggal haji Romli.
Berbekal nekad dan setangkai mawar. Ia maju. Namun selalu saja terhalang sang Ayah. Bunganya itu tak pernah sampai dan selalu berakhir di tempat sampah. Meski dengan sembunyi-sembunyi, Sarah memungut bunga itu dan disimpannya.
Penolakan-penolakan itu. Syarat-syarat yang diajukan Haji Romli, perlahan membawanya mendekat pada Islam.
Fandi namanya. Meski lalu ia frustasi dan saat senja di tepi dermaga ia mengadu berteriak pada Allah:
"Allah,
Aku tidak meragukan kekuasaan-Mu
Ombak di lautan-Mu yang tenang ini bisa seketika Kau buat menjadi gelombang yang besar dan menenggelamkan segala apapun yang mengapung di atasnya, aku tidak meragukan-Mu
Bahkan bila Kau berkehendak . . .
Engkau juga bisa membuat matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur, tidak ada yang sulit buat-Mu, Allah.
Jadi apa susahnya melumerkan hati Haji Romli dan menjodohkan aku dengan Sarah?
Please Allah, please..
Aku memang baru belajar agama tapi aku juga hamba-Mu kan?
Hamba-Mu yang juga berhak memohon pertolongan-Mu
Jadi please Allah, aku mohon dengan sangat . . .
(suaranya semakin lirih)
Mohon dengan sangat . . .
Mohon dengan sangat . . .
Mohon dengan sangat . . .
Ku mohon dengan sangat . . ."
Hal paling romantis dari kisah ini bukanlah saat pada akhirnya Fandi berjodoh juga dengan Sarah. Tetapi ketika Fandi sadar bahwa karunia iman yang ia dapat jauh lebih berharga dari Sarah yang ia kejar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang-Orang Romantis

ilustrasi:fiksi.kompasiana.com Aku selalu kagum pada mereka: orang-orang romantis. Mereka selalu bekerja dengan sepenuh cinta. Dengan segenap kesadaran. Boleh jadi mereka berpeluh, tapi pantang mengeluh. Memang mereka lelah, tapi tak kenal patah. Dan sesekali mereka berhenti, untuk sekedar menyeka keringat. Untuk sekedar menutup luka. lalu dengan nanar mereka menengadah menatap langit. seketika itu mereka teringat akan tujuan mereka, Cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. saat itulah kerinduan mereka mendayu-dayu. menyala-nyala. Tapi mereka tidak terbuai, setelah itu mereka segera menggulung kembali lengan bajunya untuk meneruskan langkah yang sempat tertunda..... Senja, 17 Januari 2012     Pendaki Langit

Surat Untukmu, Bidadariku...

Dari Syubhan Triyatna, dengan sepenuh rindu, untukmu, seseorang yang telah Allah tuliskan dalam takdirNya.... Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Jangan kau tanya kenapa aku tulis surat ini yang bahkan aku sendiri bingung kemana harus mengalamatkannya. Surat ini kutujukan untukmu, yang aku sendiri belum tahu namamu, Tapi Ia tahu. Aku tak tahu apakah kau juga gelisah sama sepertiku, mengarungi detik demi detik masa muda itu ternyata tak semudah melewati jalan tol. Ia lebih mirip seperti mengarungi samudera. Gelombang maksiat menghantam dari segala sisi, kapalku pun sering oleng. Kemudian aku hanya ingin mencari dermaga, aku hanya ingin berlabuh. Lepas dari gelombang maksiat yang siap karamkan kapalku. Aku hanya ingin berlabuh sebelum aku tenggelam, dan dermaga itu adalah kamu, bidadariku....

Cara Kita Membaca BBM

"Semoga saja kemampuan kita membaca realita adalah tidak lebih rendah dari kemampuan kita membaca berita atau buku cerita..." Semenjak mendengar kabar tadi malam tentang harga BBM yang jadi naik. Seperti yang diberitakan Republika (17/6), Paripurna DPR sahkan RUU APBN Perubahan Lewat Voting. Artinya BBM sudah dipastikan naik. Saya jadi tak berselera lagi -yang memang sebelumnya juga sudah tidak ada- untuk membaca slide-slide dan diktat kuliah itu. Padahal pekan ini adalah pekan ujian, yang katanya berpengaruh hidup-mati bagi mahasiswa. Diktat-diktat itu berisi teori-teori yang tidak terlalu jelas kemana muaranya. Tidak terlalu jelas bagaimana penerapannya. Hanya sebagai syarat mendapat huruf-huruf mutu itu yang katanya akan berguna saat kita mencari kerja. Ia aja deh .